Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno heran AKP Sulman Aziz mencabut pernyataan soal Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna meminta para kapolsek untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. BPN menduga eks Kapolsek Pasirwangi itu mendapat tekanan. BEST PROFIT
"Agak aneh, aneh satu sisi AKP Sulman sudah tahu risiko dalam konpers (konferensi pers) beberapa hari lalu, lalu hari ini dia yang cabut. Bisa saja, kami menduga ada tekanan terhadap AKP Sulman," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade kepada wartawan, Selasa (2/4/2019). BESTPROFIT Politikus Gerindra itu pun menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai. Mana di antara dua pernyataan AKP Sulman yang benar. PT BESTPROFIT "Tapi intinya serahkan sepenuhnya kepada masyarakat, masyarakat nilai objektif. Apakah AKP Sulman tulus cabut, atau ada tekanan," katanya. Baca juga: Jokowi soal AKP Sulman: Sudah Sering Saya Sampaikan, Polri Harus Netral! Di sisi lain, Andre mengatakan kasus dugaan ketidaknetralan Polri bukan kali ini terjadi. Sebelumnya, mencuat beberapa kasus bahkan ada yang viral di media sosial. PT BEST PROFIT "Banyak kasus kita lihat ada indikasi ketidak netralan, viral polisi (buat video) 'Jokowi Yes', aplikasi Sambhar, grup WA (WhatsApp) polisi dukung Jokowi. Harapan kami, polisi betul netral, jaga marwah insitusi Polri dengan netral," tutur Andre. PT BESTPROFIT FUTURES Sebelumnya, eks Kapolsek Pasirwangi Garut AKP Sulman Aziz mencabut pernyataannya soal diperintahkan Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. Berbeda saat Sulman berbicara di Jakarta kemarin, kini dia mengakui keliru karena dipicu urusan pekerjaan. "Sebetulnya itu saya sampaikan karena saya waktu itu emosi, saya telah dipindahtugaskan dari jabatan saya yang lama sebagai kapolsek," ucap Sulman di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (1/4). BESTPROFIT FUTURES Sumber : Detik
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWS
PT. BESTPROFIT FUTURES Archives
September 2022
|