PT BESTPROFIT - Dalam artikel sebelumnya sudah dibahas apa itu asuransi dan apa saja jenis-jenis asuransi jiwa yang bisa Anda beli (yang benar-benar asuransi alias dikenal dengan produk tradisional). Nah, artikel kali ini akan membahas bagaimana cara Anda membeli asuransi jiwa yang baik dan benar sehingga Anda tidak merasa tertipu dan salah beli seperti kebanyakan masyarakat di Indonesia. Menurut data AAJI, sampai dengan bulan Juni 2016 dari seluruh perusahaan asuransi jiwa di Indonesia hanya 19,1 juta jiwa nasabah individu yang memiliki polis asuransi jiwa. Angka ini sangat kecil dibandingkan jumlah penduduk produktif di Indonesia. Berbeda dengan negara maju seperti di Jepang yang hampir seluruh penduduknya terutama yang berusia produktif sudah memiliki polis asuransi jiwa. BESTPROFIT Tingkat kesadaran terhadap pentingnya asuransi jiwa pun masih sengat kurang. Apakah Anda masih bingung karena banyaknya produk, jenis dan perusahaan jiwa yang ditawarkan? Atau Anda termasuk yang masih ragu terhadap asuransi terutama asuransi jiwa, karena beberapa orang di sekitar Anda memiliki pengalaman kurang baik terhadap produk asuransi. BEST PROFIT
Kali ini Anda tidak perlu bingung dan khawatir akan diuraikan bagaimana caranya agar Anda dapat memilih produk asuransi jiwa yang tepat, yang tentunya sesuai dengan kebutuhan Anda. Berikut tipsnya PT BEST PROFIT 1. Pahami Produk Asuransi Jiwa dengan baik Asuransi jiwa merupakan proteksi yang akan memberikan Anda ketenangan apabila Anda sudah tidak bisa memberikan nafkah kepada orang yang dicintai. Manfaat, keuntungan dan konsekuensi terhadap pemilihan produk harus Anda pahami di awal. Agar tidak terjadi kekecewaan di masa mendatang. PT BESTPROFIT FUTURES 2. Tentukan berapa nilai UP (Uang Pertanggungan) yang diperlukan. UP atau Uang Pertanggungan merupakan sejumlah uang yang akan diterima oleh keluarga atau pewaris Anda setelah kematian Anda sebagai tertanggung. Nilai UP ini ditentukan dari beberapa faktor yaitu, berapa banyak anggota keluarga yang Anda tanggung, berapa nafkah minimal yang dibutuhkan semua anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup terutama anak-anak hingga nanti anak-anak Anda mandiri atau lulus kuliah. 3. Pisahkan dengan produk Investasi. Untuk mendapatkan nilai UP (Uang Pertanggungan) yang maksimal dan nilai premi (iuran) yang minimal, sebaiknya pisahkan Asuransi Jiwa dengan produk investasi. Mungkin Anda khawatir apabila uang premi akan hilang begitu saja. Di sini lah yang harus selalu diluruskan bahwa Asuransi Jiwa bukanlah Investasi. Asuransi Jiwa membeli proteksi, Ibarat Anda membeli Helm untuk melindungi kepala Anda saat berkendara motor. Apabila Anda tetap membeli Asuransi jiwa yang memiliki nilai investasinya maka konsekuensinya adalah nilai premi lebih besar dan nilai UP nya akan kecil. Sebagai gambaran Jika Anda berusia 27 tahun mengambil produk Asuransi Jiwa unit link maka premi yang harus Anda bayarkan sekitar Rp 4 juta setahun untuk mendapatkan Uang Pertanggungan sebesar Rp 150 juta. Angka yang besar bukan? Jangan senang dulu, uang sebesar itu belum tentu cukup lho untuk membiayai kehidupan keluarga selama satu tahun. Jangan-jangan hanya cukup untuk membiayai pemakaman dan tahlilan. Sedangkan dengan usia dan premi yang sama untuk produk Asuransi Jiwa Term Life ahli waris Anda bisa mendapatkan UP sekitar Rp 1,5 miliar. Angka yang fantastis bukan? Uang tersebut juga belum tentu juga lho cukup untuk membiayai kehidupan keluarga terutama yang memiliki anak banyak hingga lulus kuliah karena setiap keluarga berbeda kebutuhan dan gaya hidupnya. 4. Cari alternatif beberapa produk dari beberapa perusahaan asuransi Agar Anda tidak menyesal di kemudian hari carilah alternatif produk asuransi jiwa dari beberapa perusahaan asuransi. Telitilah dan pahamilah secara menyeluruh dan bandingkan semua fasilitas, keuntungan dan kekurangan dari berbagai alternatif produk asuransi jiwa tersebut. Tidak hanya pada produknya, penting juga untuk melihat kredibilitas perusahaan Asuransi Jiwa tersebut karena asuransi adalah perjanjian jangka panjang. Sehingga penting untuk memastikan keberlangsungan perusahaan asuransi yang dipilih sampai beberapa tahun ke depan jangan sampai bermasalah. Sangat dihindari memilih produk hanya karena ditawarkan orang terdekat tanpa meneliti denga seksama untung ruginya produk yang ditawarkan, karena sebagian besar yang menyesal membeli polis asuransi adalah yang membeli dari orang terdekat dan tidak enak menolaknya. 5. Segera Minta Buku Polis Jika Anda telah memutuskan untuk membeli asuransi jiwa dan telah melakukan pembayaran premi pertama, jangan lupa untuk segera meminta buku polis. Segera pelajari buku polis. Apabila Anda tidak paham segera tanyakan kepada agen atau costumer care perusahaan Asuransi dipilih. Sangat Penting sekali membaca buku polis, karena semua ketentuan terhadap Asuransi yang Anda pilih tertuang di buku polis termasuk mekanisme klaim. Banyak nasabah asuransi jiwa yang tidak membaca atau memahami buku polis, sehingga pada saat klaim merasa kesulitan atau tidak diterima klaimnya di kemudian hari. Anda juga bisa memastikan apa yang telah dijelaskan oleh agen Asuransi sebelumnya tertuang di buku polis. Apabila tidak tertuang di buku polis atau tidak sesuai dengan buku polis, Anda berhak komplain atau bahkan membatalkan membeli Asuransi Jiwa tersebut dan uang premi yang dibayarkan dikembalikan secara utuh apabila dilakukan selama masih dalam 30 hari buku polis Asuransi diterbitkan. Anda harus berhati-hati apabila ada agen yang secara sengaja tidak memberikan buku polis untuk menghindari masa tenggang 30 hari. Sumber : Detik
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWS
PT. BESTPROFIT FUTURES Archives
September 2022
|