Dolar AS bergerak lebih rendah di awal perdagangan Eropa pada hari Jumat, tetapi tetap mendekati level tertinggi 20 tahun dengan Ketua Federal Reserve Jerome Powell sebagian besar memperkuat kemungkinan kenaikan suku bunga yang besar dan kuat lebih lanjut untuk memerangi inflasi AS yang sangat tinggi.
Pada 03:15 ET (0715 GMT), Indeks Dolar, yang mengikuti greenback terhadap sekelompok enam mata uang lainnya, turun 0,2% menjadi 104,645, tak jauh dari level tertingginya dua dekade semalam di 104,92. Dolar telah diminati hampir sepanjang tahun, dengan Federal Reserve dipandang sebagai salah satu bank sentral dunia yang paling agresif dalam memerangi inflasi yang melonjak. Bank sentral AS menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin minggu lalu, kenaikan terbesar dalam 22 tahun, dan diperkirakan akan terus mengetatkan kebijakan moneter secara agresif di bulan-bulan mendatang. USD/JPY naik 0,2% menjadi 128,58, naik lagi setelah jatuh ke level terendah dua minggu di 127,50 semalam karena yen menerima beberapa dukungan disaat imbal hasil 10-tahun acuan AS terus menurun dari tertingginya Senin di 3,203%. EUR/USD naik 0,2% menjadi 1,0398, masih tidak jauh dari terendah 2017 di 1,0340, perubahan yang akan menempatkan pasangan ini pada level terendah dalam hampir 20 tahun. Selain itu, GBP/USD naik 0,1% menjadi 1,2209, sedikit rebound setelah turun ke level terendah hampir 2 tahun selama sesi sebelumnya setelah data menunjukkan ekonomi Inggris tumbuh kurang dari yang diharapkan pada kuartal pertama. USD/CNY naik 0,2% menjadi 6,7989, dengan yuan di bawah tekanan setelah Beijing mencatat beberapa kasus COVID-19 lagi, mendorong para pejabat untuk menyangkal spekulasi bahwa ibu kota akan kembali menghadapi lockdown.(mrv) Sumber : Investing.com
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWS
PT. BESTPROFIT FUTURES Archives
September 2022
|