PT BESTPROFIT - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meroket dengan penguatan nyaris 2% pada perdagangan kemarin. IHSG bergerak searah dengan bursa saham Asia yang juga cenderung menguat karena kekhawatiran perang dagang yang memudar. Kemarin, IHSG ditutup menguat 1,98%. Nilai transaksi tercatat Rp 7,33 triliun dengan volume sebanyak 9,58 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 362.032 kali. BESTPROFIT Penguatan rupiah menjadi motor utama kenaikan IHSG. Hingga akhir perdagangan, rupiah menguat 0,31% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). BEST PROFIT
Seiring dengan penguatan rupiah, saham-saham emiten perbankan diburu oleh investor sehingga sektor jasa keuangan melesat hingga 3,33%, tertinggi dibandingkan delapan sektor penghuni IHSG lainnya. Saham-saham emiten perbankan yang diburu investor di antaranya BBCA/ (+4,06%), BMRI (+2,38%), BBTN (+8,37%), BBRI (+5,99%), dan BBNI (+3,96%). PT BEST PROFIT Dolar AS memang sedang berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Dollar Index, yang mencerminkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia, melemah hingga 0,24% pada akhir perdagangan IHSG. Penyebabnya adalah rilis data ketenagakerjaan AS yang bisa dibilang mengecewakan. Angka pengangguran Negeri Paman Sam periode Juni 2018 tercatat 4%. Lebih tinggi ketimbang konsensus pasar maupun posisi bulan sebelumnya yaitu 3,8%. Sementara itu, upah per jam rata-rata AS tercatat meningkat 2,7% secara tahunan (year-on-year/YoY). Juga di bawah konsensus yang memperkirakan peningkatan sebesar 2,8% YoY. Data ini menujukkan bahwa pasar tenaga kerja AS belum pulih betul. Oleh karena itu, masih ada peluang Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) tidak akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memperkirakan neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2018 mencatat surplus US$ 900 juta. Jika terwujud, maka tren defisit yang terjadi dalam dua bulan sebelumnya akan terputus. "Saya kira neraca perdagangan akan surplus. Kurang lebih US$ 900 juta," ungkap Perry Warjiyo, Gubernur BI. Penyataan ini lantas menjadi obat kuat tambahan bagi rupiah. Surplus neraca perdagangan akan membawa persepsi bahwa aliran devisa ke Indonesia tetap terjaga sehingga mampu menopang penguatan mata uang Tanah Air. IHSG bergerak searah dengan bursa regional yang juga ditutup dengan penguatan yang cukup signifikan. Indeks Nikkei 225 naik 1,21%, Hang Seng menguat 1,32%, Shanghai Composite lompat 2,49&, Kospi surplus 0,57%, dan Straits Times bertambah 1,16%. Sepertinya investor sejenak melupakan isu perang dagang AS-China yang masih belum menemukan solusi. Akhir pekan lalu, AS dan China saling menerapkan bea masuk sebesar 25% untuk ratusan produk impor yang masuk ke negaranya. Setelah menjadi kekhawatiran pada akhir pekan lalu, kini pelaku pasar nampaknya agak mengabaikan isu ini. Pasar mungkin masih memonitor arah perkembangan perang dagang ke depan. Sembari memantau, investor pun memanfaatkan bursa saham Asia yang sudah terkoreksi cukup dalam untuk melakukan aksi borong. Sejak awal tahun, Nikkei 225 sudah melemah 3,13%, Hang Seng minus 4,11%, Shanghai Composite anjlok 14,87%, Kospi ambas 7,36%, dan Straits Times berkurang 5,12%. Koreksi yang lumayan ini membuat harga aset di bursa Asia menjadi menarik karena harganya terjangkau. Investor pun kembali masuk dan aksi borong yang terjadi berhasil membuat bursa saham Benua Kuning melonjak signifikan. Sumber : Detik
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWS
PT. BESTPROFIT FUTURES Archives
September 2022
|