BEST PROFIT - Pernyataan resmi dari Presiden Joko Widodo terkait dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang ditunda menjadi suatu hal yang ditunggu publik. Kemarin, di sela rangkaian Annual Meeting IMF - World Bank 2018, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memutuskan untuk menaikkan harga bensin premium menjadi Rp 7.000 per liter. BESTPROFIT "Sesuai arahan Presiden, bahwa premium mulai hari ini jam 18.00 WIB [...] premium di seluruh nusantara disesuaikan harganya," kata Jonan di Sofitel, Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018). PT BESTPROFIT
"Untuk Jamali [Jawa, Madura, Bali] menjadi Rp 7.000, di luar Jamali menjadi Ro 6.900," ungkap Menteri Jonan ketika berbincang dengan awak media. PT BEST PROFIT Namun, satu jam setelah diumumkan, ESDM secara tiba-tiba merevisi keputusan Menteri Jonan. ESDM menyebut, keputusan menaikkan harga bensin ditunda. "Sesuai arahan bapak Presiden rencana kenaikan harga premium di Jamali menjadi Rp 7.000 dan di luar Jamali menjadi Rp 6.900, secepatnya pukul 18.00 hari ini, agar ditunda dan dibahas ulang sambil menunggu kesiapan PT Pertamina," Tak lama berselang, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar konferensi pers untuk menyikapi pernyataan Jonan. Terungkap, bahwa Menteri BUMN Rini Soemarno lah yang menunda keputusan tersebut. Deputi Bidang Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menyebut, Menteri Rini meminta untuk mempertimbangkan syarat kenaikan harga BBM sesuai dengan peraturan presiden. Presiden Joko Widodo sendiri pada hari ini akan hadir dalam Annual Meeting IMF - World Bank. Pernyataan bekas Gubernur DKI Jakarta itu, betul-betul ditunggu untuk meredam simpang siur kenaikan harga bensin. Sumber : Detik
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWS
PT. BESTPROFIT FUTURES Archives
September 2022
|