PT BESTPROFIT - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami perubahan sepanjang waktu. Perjalanan nilai tukar rupiah juga memiliki cerita masing-masing dalam setiap pemerintahan. Di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) misalnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga pernah mengalami keterpurukan hingga mencapai Rp 14.710. Posisi nilai tukar tersebut dicatatkan pada 24 September 2015. BESTPROFIT Mengutip data RTI, pada 24 September 2015, dolar AS dibuka Rp 14.610, tertinggi di 14.855 dan terendah di 14.710. BEST PROFIT
Sementara di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadi masa krisis finansial global. Pada 2007 akibat krisis subprime mortgage di AS, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran Rp 9.000-10.000. PT BEST PROFIT Pelemahan rupiah justru terjadi setelah krisis finansial berakhir dan mata uang negara-negara barat mulai pulih. Sekitar tahun 2009, dolar AS sudah berada di rentang Rp 11.800 hingga di atas Rp 12.000. Kemudian pada masa kepemimpinan Megawati Soekarno Putri, Saat era Presiden Megawati Soekarnoputri, kurs dolar AS berada di kisaran Rp 8.900-Rp 10.200. Pada akhir masa pemerintahan Megawati nilai tukar dolar AS stabil di kisaran Rp 8.000. Sedangkan, di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gusdur dolar AS sempat menyentuh Rp 15.000. Nilai tukar ini melonjak dibandingkan era Presiden Habibie lalu. Di tangan Presiden Habibie, nilai tukar dolar AS berhasil ditekan dari belasan ribu hingga mencapai level Rp 6.500. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami banyak gejolak. Nilai tukar dolar AS saat itu masih berada di level Rp 2.000, dan titik terendahnya di Rp 1.977 per dolar pada 1991. Dolar AS bertahan di kisaran Rp 2.000-2.500 karena Indonesia belum menganut rezim kurs mengambang. Orde Baru kala itu tidak mau tahu, dolar AS harus bertahan di level itu. Sampai terjadi krisis moneter (krismon) dan terjadi pelemahan rupiah yang sangat drastis. Memasuki pertengahan 1997 Indonesia pun meninggalkan sistem kurs terkendali. Sampai akhirnya dolar AS menyentuh titik tertinggi sepanjang masa di Rp 16.650 pada Juni 1998. Pasca Orde Baru, Indonesia mengalami masa reformasi. Kepercayaan investor pun sedikit demi sedikit kembali, dan rupiah mulai menguat kembali. Sementara jika ditarik lebih ke belakang, pada Pemerintahan Presiden Soekarno, rupiah memiliki kisaran Rp 1 per dolar AS. Kecilnya nominal tersebut sejalan dengan Indonesia yang belum mengenal sistem pasar bebas. Sumber : Detik
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWS
PT. BESTPROFIT FUTURES Archives
September 2022
|