PT BESTPROFIT - Pelaku teror Paris di November 2015, Salah Abdeslam, menjalani persidangan di Palais de Justice, Brussels, Belgia, Senin (5/2/2018). Abdeslam merupakan satu-satunya pelaku yang selamat dalam teror yang terjadi pada 13 November 2015 tersebut. BESTPROFIT Serangan yang didalangi Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) itu bertipe peledakan bom di Stade de France ketika digelar laga uji coba Perancis melawan Jerman. BEST PROFIT
Kemudian, pelaku juga menembak warga yang tengah menghadiri konser di Bataclan Theatre. PT BEST PROFIT Akibatnya, 137 orang tewas dalam insiden tersebut, termasuk di antaranya tujuh pelaku. Sementara 413 orang lainnya luka-luka. PT BESTPROFIT FUTURES Dilansir Sky News, Abdeslam menolak setiap perintah yang diberikan hakim Palais de Justice. Pria keturunan Maroko itu menolak untuk berdiri, menolak menjawab pertanyaan siapa namanya, hingga tuduhannya. Dalam pernyataan singkatnya, Abdeslam mempersilakan hakim menjatuhkan vonis apa pun kepadanya. "Saya tidak takut kepada kalian maupun sekutu kalian. Saya menaruh kepercayaan kepada Tuhan," tutur Abdeslam. Abdeslam melanjutkan, sikap diamnya merupakan bentuk pembelaan diri sehingga tidak bisa dianggap bahwa dia pelaku tindak kriminal. Ketika hakim bertanya mengapa Abdeslam tidak berdiri, dia menjawab, malam sebelumnya ia tidak tidur. "Saya sangat lelah," ujarnya. Setelah Abdeslam menolak berbagai pertanyaan, hakim kemudian menangguhkan proses persidangan agar dia bisa berbicara dengan kuasa hukumnya, Sven Mary. Sky News memberitakan, pengadilan mendakwa Abdeslam melakukan aksi teror dengan menjadi pengemudi bagi tiga pelaku bom bunuh diri di Stade de France. Abdeslam berhasil lolos ketika terjadi baku tembak dengan militer Perancis. Rekan yang melindungi pelarian Abdeslam tewas tertembak. Sejak ditangkap pada 18 Maret 2016, Abdeslam menolak pertanyaan yang diajukan investigator. Jika terbukti bersalah, pria 28 tahun tersebut terancam mendekam di penjara selama 40 tahun. Anggota Asosiasi Korban Eropa, V-Europe, Guillame Denoix de Saint Marc mengaku sangat kecewa dengan persidangan Abdeslam. "Kami tidak mendapat informasi apa pun. Padahal, mereka adalah kepingan teka-teki yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan kami," kata Marc. Sumber : Kompas
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWS
PT. BESTPROFIT FUTURES Archives
September 2022
|