PT BESTPROFIT - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan kemarin. Potensi perang terbuka di Suriah yang melibatkan negara-negara besar menjadi sentimen pemberat bursa Asia. IHSG terkoreksi 0,79% ke 6.310,8 poin pada perdagangan kemarin. Transaksi berlangsung sepi yakni senilai Rp 6,32 triliun dengan volume sebanyak 8,45 miliar saham. BESTPROFIT Frekuensi transaksi adalah 388.380 kali. Sebanyak 219 saham ditutup melemah, 143 saham menguat, sementara 213 lainnya stagnan.
BEST PROFIT Sektor barang konsumsi menjadi pemberat laju bursa saham domestik. Sektor tersebut terkoreksi 0,88% dan berkontribusi 11,6 poin dari koreksi IHSG yang sebesar 50,1 poin. Sepanjang April, sektor barang konsumsi telah memberikan imbal hasil sebesar 3,16% sehingga mendorong investor untuk melakukan aksi ambil untung. PT BEST PROFIT Selain sektor barang konsumsi, sektor jasa keuangan (-0,51%) juga berkontribusi bagi pelemahan IHSG. Penurunan sektor ini dipicu oleh aksi jual pada saham-saham bank BUKU IV. BBRI melemah 1,64%, BBCA terkoreksi 0,75%, dan BMRI turun 0,31%. Investor asing masih memilih bermain aman dan melakukan jual bersih sebesar Rp 752,13 miliar. BBRI (Rp 154,88 miliar), PTBA (Rp 117,34 miliar), TLKM (Rp 115,91 miliar), BBCA (Rp 85,34 miliar), dan INKP (Rp 72,88 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing. Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham utama regional yang juga mengakhiri hari di zona merah. Nikkei 225 turun 0,12%, SSEC melemah 0,87%, Hang Seng terkoreksi 0,21%, Kospi berkurang 0,06%, dan Straits Times minus 0,32%. Usai isu perang dagang mereda, kini justru isu perang sungguhan yang mencuat. Pada akhir pekan lalu, terjadi serangan gas beracun di Douma, sebuah kota di Suriah yang dikuasai oleh pemberontak. Setidaknya 60 orang dinyatakan tewas dan lebih dari 1.000 orang lainnya terluka. Kecurigaan langsung mengarah kepada rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Pasalnya, serangan macam ini bukan yang kali pertama yang terjadi di bawah kepimpinannya. Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara sekutunya lantas mempertimbangkan opsi untuk menyerang Suriah sebagai aksi balasan. Namun, Rusia (sekutu al-Assad) mengancam menembak hancur semua rudal yang mengarah ke Suriah. Presiden AS Donald Trump pun seakan mengonfirmasi melalui akun Twitter bahwa serangan rudal memang akan terjadi. Ia bahkan menyarankan Rusia untuk bersiap-siap. Kemudian, rilis risalah minutes of meeting oleh the Federal Reserve juga memberikan tekanan bagi bursa saham. Dalam risalah tersebut, terungkap bahwa seluruh anggota FOMC memandang kondisi ekonomi sudah semakin kuat dalam beberapa bulan terakhir. "Seluruh partisipan sepakat ekonomi sudah semakin kuat dalam beberapa bulan ini. Oleh karena itu, inflasi diperkirakan akan naik dalam bulan-bulan ke depan," sebut risalah itu. Dengan perkembangan ini, maka kartu kenaikan suku bunga acuan lebih dari tiga kali kembali ada di atas meja. Kenaikan suku bunga acuan, apalagi secara agresif, bukan kabar baik bagi pasar saham. Sumber : Detik
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWS
PT. BESTPROFIT FUTURES Archives
September 2022
|