PT BESTPROFIT - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat 0,13% pada perdagangan kemarin. Penguatan IHSG ditopang oleh kinerja emiten yang cukup solid. IHSG ditutup menguat 0,13% ke 6.606,05 poin pada perdagangan kemarin. Empat sektor saham ditutup naik, dipimpin oleh sektor aneka industri yang meroket hingga 4,26%, sementara enam sektor lainnya melemah. BESTPROFIT BEST PROFIT Transaksi berlangsung semarak dengan nilai Rp 9,36 triliun. Sebanyak 172 saham ditutup menguat, 176 saham melemah, sementara 206 lainnya stagnan.
PT BEST PROFIT Namun investor asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 673,56 miliar. BBCA (Rp 338,65 miliar), ASII (Rp 146 miliar), BBRI (Rp 64,28 miliar), SCMA (Rp 38,15 miliar), dan VIVA (Rp 36,6 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing. Terdapat beberapa faktor menjadi penopang penguatan IHSG pada perdagangan kemarin. Pertama, kuatnya kinerja keuangan perusahaan-perusahaan yang baru-baru ini diumumkan, utamanya yang berkapitalisasi pasar besar. UNTR, misalnya, mengumumkan kenaikan laba bersih sebesar 48% menjadi Rp 7,4 triliun pada tahun 2017. Peningkatan tersebut disebabkan oleh harga batu bara yang menguat secara signifikan sepanjang tahun. Harga saham UNTR ditutup naik 2,6% menjadi Rp 36.525. Kedua, inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia sepanjang bulan lalu adalah sebesar 0,17% secara bulanan dan 3,18% secara tahunan. Sedikit lebih rendah dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 0,2% bulanan dan 3,23% tahunan. Rendahnya inflasi lantas memberikan angin segar, mengingat pelemahan rupiah yang terjadi saat ini sangat mungkin menekan daya beli masyarakat ke depannya. Selain itu, inflasi yang masih terkendali juga masih memberikan peluang bagi Bank Indonesia (BI) untuk masih akan bersikap netral dan menahan suku bunga acuan. Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa saham regional yang diperdagangkan variatif. Kekhawatiran akan kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang lebih agresif dari perkiraan masih membebani pasar. Indeks Shanghai naik 0,44%, Hang Seng naik 0,65%, dan KLCI naik 0,25%. Sementara Nikkei 225 turun 1,56% dan Straits Time melemah 0,27%. Indeks China yang mampu menguat disokong oleh data indeks manufaktur Caixin (Caixin PMI) periode Februari yang tercatat sebesar 51,6, berada di atas konsensus yang dihimpun Reuters sebesar 51,3. Pencapaian tersebut nampaknya cukup mujarab, mengingat rilis data indeks manufaktur resmi dari pemerintah China sehari sebelumnya, tercatat lebih rendah dari ekspektasi. Sumber : Detik
0 Comments
Leave a Reply. |
BPF NEWS
PT. BESTPROFIT FUTURES Archives
September 2022
|